TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu investor mata uang kripto di Turki khawatir dengan aset yang disimpannya setelah CEO Thodex Faruk Fatih Ozer dikabarkan kabur dan membawa aset senilai US$ 2 miliar. Nilai aset investor itu setara dengan Rp 29 triliun (asumsi kurs Rp 14.512 per dolar AS).
Pendiri salah satu bursa mata uang kripto terbesar di Turki itu dilaporkan menghilang dan meninggalkan negara tersebut. Dikutip dari Bloomberg, dalam pernyataan dari lokasi yang tak diketahui, Ozer berjanji untuk mengembalikan aset investor tersebut dan kembali ke Turki untuk menghadapi persidangan.
Hal itu terjadi usai pemerintah memblokir rekening perusahaan dan polisi menggerebek kantor pusat Thodex di Istanbul. Surat kabar Haberturk mengabarkan bahwa uang yang diinvestasikan oleh sekitar 390.000 investor aktif tersebut tidak dapat ditarik kembali.
Sementara pihak berwenang dan pelanggan mencoba mencari tahu detail dari apa yang terjadi, seorang pejabat senior di kantor Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan regulasi ketat terhadap pasar crypto.
Regulasi ketat diterapkan sebagai respons atas berbagai penipuan dengan sejumlah platform perdagangan yang memperjualbelikan mata uang digital di negara itu. Penasihat ekonomi senior Erdogan Cemil Ertem mengatakan, pemerintah harus mengambil tindakan secepat mungkin untuk mengatasi masalah ini.